Wednesday, 21 February 2018
Inilah 7 Alasan Kenapa Harus Bisa Menjahit
"Hebat ya, bisa menjahit baju sendiri?"
"Ajarin aku dong, biar aku bisa kaya kamu memakai baju karya sendiri?"
Begitulah beberapa perkataan teman-temanku saat tahu gamis yang kupakai adalah karyaku sendiri. Senang, tentu saja. Merasa bangga, jelas. Tapi nggak sampai ujub kok.
Nah, kali ini aku mau ngeshare 7 Alasan kenapa kamu harus bisa menjahit ala pengalamanku.
Inilah 7 alasan kenapa kamu harus bisa menjahit:
1. Ngirit Duit
Jujur nih ya, ini adalah alasan pertama kenapa aku memilih bersemangat belajar menjahit. Ya, dengan menjahit sendiri, pengeluaran cost untuk beli baju berkurang.
Mari kita sedikit hitung-hitungan untuk harga satu gamis yang dijual murah secara online di sho**e. Lalu bandingkan ketika kita buat gamis itu sendiri.
- Harga gamis balotelli model A secara online berkisar antara Rp 80.000,- sampai Rp 110.000,-
- Biaya pembuatan gamis balotelli sendiri hanya butuh cost sekitar Rp 60.000,-
Lumayan kan selisihnya. Kok bisa selisih 20.000 itu bagaimana? Gini hitung-hitunganku.
- kain balotelli 2,5 m = 19.900 x 2,5 m = 49.750
- benang dan rit sletting = 5000
- biaya obras = 5000
Total = sekitar Rp 60.000,-
Perhitungan ini bisa aja setiap daerah berbeda tergantung harga kainnya. Kalo di jogja terutama di jalan solo toko kain ghanesa, harga balotelli ada yang harganya segitu. Ada juga yang mahal. Tinggal pinter -pinternya kita nyari kain yang murmer.
By the way, aku juga pernah beli kain balotelli kiloan. Setiap 1 kg Rp 125.000,- Setelah diukur 1 kg itu muat 5 meter. Jadi 1 meter Rp 25.000,-
2. Cepat Jadi
Dengan menjahit sendiri, kita sendiru yang bisa menentukan baju itu akan jadi. Tidak perlu antri di penjahit. Pernah nggak ngalamin, menjahitkan baju di penjahit tidak jadi-jadi, sampai satu tahun lebih. Kalau aku sih nggak pernah.
Ibuku pernah punya pengalaman pahit menjahit baju. Sudah bertahun-tahun nggak jadi. Giliran ditanya ke penjahitnya, katanya kainnya hilang. Akhirnya di ganti kain yang jelek. Gubraak. Jangan sampai deh kalian dapat pengalaman pahit itu, cukup ibuku saja.
3. Model baju sesuai Selera
Model apa yang kamu suka bisa kamu buat sendiri. Tentu, dengan pecah pola yang harus kamu pelajari terlebih dahulu. Alasan ini tidak disarankan bagi kamu yang lagi belajar menjahit kecuali siap mengambil resiko gagal.
Tapi buat kamu yang punya jiwa kepo and penasaran sangat dianjurkan untuk gagal kemudian sukses. Karena dari kegagalan itu, banyak hal yang bisa kamu pelajari.
4. Kepuasan Pribadi
Ya, aku selalu puas dan bahagia ketika ada orang yang memakai hasil jahitanku. Apalagi orang itu suka dengan hasil jahitan kita.
5. Hobi yang Menghasilkan Uang
Sangat menyenangkan saat kita mendapatkan uang dari hasil hobi kita. Menjahit sebagai salah satu passion yang cukup menggiurkan hasilnya ketika benar-benar ditekuni sebagai pekerjaan. Bayangkan, kita tidak perlu berpanas-panas ria, cukup di rumah menjahit dapat uang. Hobi ini sangat dianjurkan untuk emak-emak yang ingin bekerja tanpa keluar rumah.
Untuk beberapa daerah, ongkos jahit gamis bisa sampai 200.000 rupiah. Lumayan kan.
6. Manusia Multi Talent
Entah kenapa aku selalu menganggap semua orang keren kalau ia bisa menjahit. Manusia multi talent. Entah itu pria atau wanita. Mereka terlihat nampak keren di mataku.
7. Amal Jariyah
Kok amal jariyah? Mungkin ada yang berkata demikian. Begini, ketika kita berbagi ilmu menjahit kepada teman atau saudara maka sudah tentu itu akan menjadi amal jariyah kita. So, jangan bosan menebar ilmu kepada sesama.
Inilah tujuh alasan kenapa kamu harus bisa menjahit yang bisa kamu jadikan sebagai motivasi dan penyemangat.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Inilah 7 Alasan Kenapa Harus Bisa Menjahit
"Hebat ya, bisa menjahit baju sendiri?" "Ajarin aku dong, biar aku bisa kaya kamu memakai baju karya sendiri?" Beg...

-
Pada postingan pertamaku kali ini, aku akan memberikan tutorial menjahit pashmina instan 2 lubang. Namun sebelum itu aku ingin berbagi p...
-
"Hebat ya, bisa menjahit baju sendiri?" "Ajarin aku dong, biar aku bisa kaya kamu memakai baju karya sendiri?" Beg...
No comments:
Post a Comment